Sabtu, 10 Agustus 2013

jalin silaturrahmi antar saudara satu atap

alhamdulillah pada hari kamis seluruh umat islam telah berbahagia karena datangnya hari raya idul fitri.di hari raya idul fitri ini semoga kita kembali menjadi fitri.

Rabu, 06 Februari 2013

Landasan Organisasi


Pesantren Yatim - Dhu’afa Ibadurrohman Ngegong Blitar, berlandaskan pada Al Qur'an dan Al Hadits sebagai berikut :
(QS; Al-Baqarah : 177). "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
(QS; Saba' : 39). "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya"

(HR Bukhari : Kitab Azzakah). "Tidaklah para hamba berada di pagi hari kecuali didalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdo'a, "Ya Allah, berikanlah pada orang yang berinfak ganti (dari apa yang dia infakkan)". Sedang yang lain berkata, "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan"
Pemeliharaan dan pembinaan anak yatim bukan hanya sebatas pada hal-hal yang bersifat fisik semata, seperti makanan, minuman, dan pakaian. Pembinaan yang dilakukan juga harus memperhatikan masalah psikisnya, seperti memberikan perhatian, kasih sayang, perlakuan lemah lembut, bimbingan akhlak, dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran, Allah Swt. berfirman, “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Q.S. Adh-Dhuha [93]: 9)
Dalam ayat lain ditegaskan, “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (Q.S. Al-Maa’uun [107]: 1-2)
Artinya, kewajiban memberikan kasih sayang, pengajaran sopan santun, dan segala perlakuan yang baik berbanding lurus dengan kewajiban pemberian materi. Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita tentang etika berinteraksi dengan anak yatim.
Berbahagialah orang-orang yang di rumahnya terdapat anak yatim karena Rasulullah memberikan jaminan :

PERTAMA, memiliki pahala yang setaraf dengan jihad. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (H.R. Ibnu Majah)

KEDUA, mendapat perlindungan di hari kiamat. Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani)

KETIGA, masuk surga dengan mudah. Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.” (H.R. Tirmidzi)





Visi, Misi, dan Tujuan



Visi dan Misi

V I S I :
Mewujudkan kesejahteraan hidup bagi anak yatim - dhu’afa dan membentuknya menjadi generasi Qur’ani yang mandiri, tangguh dan berkwalitas

M I S I :
1. Membantu anak yatim – dhu’afa memperoleh pendidikan pesantren dan formal secara integral
    dan     berkelanjutan
2. Membantu anak yatim dalam memperoleh fasilitas dan kebutuhan pokok hidup
3. Membina budi pekerti dan potensi anak yatim – dhu’afa serta membentengi mereka dari pengaruh
    negatif globalisasi
4. Menjadi pembela, pelindung dan pengayom bagi anak yatim – dhu’afa ditengah masyarakat
5. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta menyayangi dan memenuhi kebutuhan hidup
    anak yatim – dhu’afa


T U J U A N :
1. Terbentuknya kepribadian anak yatim – dhu’afa menjadi pribadi mulia dan Islami
2. Terpenuhinya bekal anak yatim – dhu’afa untuk menuju masa depan yang cerah dengan
    kesejahteraan hidup, pendidikan integral berkwalitas, pengetahuan luas, ketrampilan
    handal dan   pembinaan keislaman yang kuat
3. Terwujudnya  solidaritas antara masyarakat berpunya dengan yatim piatu, yatim dan piatu melalui
    program sosial berkelanjutan.