Pesantren Yatim - Dhu’afa Ibadurrohman Ngegong Blitar, berlandaskan pada Al
Qur'an dan Al Hadits sebagai berikut :
(QS; Al-Baqarah : 177). "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
(QS; Saba' : 39). "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya"
(HR Bukhari : Kitab Azzakah). "Tidaklah para hamba berada di pagi hari kecuali didalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdo'a, "Ya Allah, berikanlah pada orang yang berinfak ganti (dari apa yang dia infakkan)". Sedang yang lain berkata, "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan"
Pemeliharaan dan
pembinaan anak yatim bukan hanya sebatas pada hal-hal yang bersifat fisik
semata, seperti makanan, minuman, dan pakaian. Pembinaan yang dilakukan juga
harus memperhatikan masalah psikisnya, seperti memberikan perhatian, kasih
sayang, perlakuan lemah lembut, bimbingan akhlak, dan lain sebagainya. Dalam
Al-Quran, Allah Swt. berfirman, “Adapun terhadap anak yatim maka
janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Q.S. Adh-Dhuha [93]: 9)
Dalam ayat lain
ditegaskan, “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang
menghardik anak yatim.” (Q.S. Al-Maa’uun [107]: 1-2)
Artinya, kewajiban
memberikan kasih sayang, pengajaran sopan santun, dan segala perlakuan yang
baik berbanding lurus dengan kewajiban pemberian materi. Demikianlah Islam
mengajarkan kepada kita tentang etika berinteraksi dengan anak yatim.
Berbahagialah
orang-orang yang di rumahnya terdapat anak yatim karena Rasulullah memberikan
jaminan :
PERTAMA, memiliki pahala yang setaraf dengan jihad.
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim,
maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan
orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di
jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara,
sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (H.R. Ibnu
Majah)
KEDUA, mendapat perlindungan di hari kiamat. Rasulullah
Saw. bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat
Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap
ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar
menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak
menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah
kepadanya.” (H.R. Thabrani)
KETIGA, masuk surga dengan mudah. Rasulullah Saw.
bersabda, “Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah
kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke
dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.”
(H.R. Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar